Senin, 17 November 2008

Persiapan Tim Pokja


Masing-masing pokja sebenarnya tidak perlu banyak orang untuk mempersiapkan bahan-bahan yang diminta oleh standar dan parameter masing-masing. Idealnya sih tujuh orang, jadi masing-masing standar dikerjakan 1 orang, tetapi lebih baik lagi 2 orang masing-masing standar; jadi 14 orang. Secara matematik itu ideal dan benar sekali, tetapi ini adalah akreditasi, seharusnya membutuhkan kesinambungan antara standar 1 sampai 7, karena kadang berkaitan antara standar 1 dan 2 dan 6 dan 7 dan kadang berkaitan dan berhubungan dengan pokja pelayanan yang lainnya.
Jadi kesimpulannya sebenarnya cukup satu-dua orang konseptor dan lainnya sebagai tukang ketik pada masing-masing pokja. Setiap anggota pokja hendaknya tidak hanya tahu kerjaannya sendiri tapi juga tahu kerjaannya pokja lainnya. Oh ya yang tak kalah pentingnya seksi konsumsi, buat lembur, bikin kopi atau snack. Membuat kerja jadi lebih asyik apa lagi ada imimg-iming uang lembur...hihi..

Senin, 10 November 2008

Tips mempersiapkan akreditasi Rumkit


Pengalaman mengikuti persiapan akreditasi rumkit bhayangkara benar-benar kerja asal jadi, itu kesan yang saya lihat. Pokoknya ada dulu!. Perlu diketahui akreditasi dasar pelayanan kesehatan ada lima pelayanan yang harus disiapkan. Pelayanan medik, Administrasi Rumkit, Keperawatan, Instalasi gawat darurat dan Rekam medis.
Masing-masing pelayanan tersebut diukur menjadi 7 standar dan masing-masing standar berbeda-beda jumlah parameter yang di perlukan. Kalo ingin tahu lebih lanjut minta ke depkes propinsi atau ke depkes RI karena tiap tahun selalu ada perubahan parameter.
Yang paling penting lagi persiapkan uang secukupnya untuk menjamu tamu surveyor dari KARS tersebut, baik tim bimbingan atau tim penilai nanti. Oleh-oleh dan makanan yang menyenangkan merupakan hal pokok bagi tamu tersebut, bukan yang anehkan bagi polisi melayani tamu?.. sunah rasulullah.

Minggu, 09 November 2008

Antara KARS dan Rumkit Bhayangkara


KARS saat ini lagi gencar-gencarnya melakukan penilaian rumah sakit, lembaga ini mematok target rumah sakit diseluruh indonesia hingga tahun 2010 harus terakreditasi hingga 73 %. Sedangkan Kapusdokkes Mabes Polri memerintahkan semua Rumkit Bhayangkara sebelum tahun 2010 harus terakreditasi alias kapusdokkes memerintahkan semua jajaran dibawahnya membuat program accelerasi untuk menuju akreditasi rumah sakit tahun 2010. Klop banget...
Kondisi itulah yang terjadi saat detik detik penilaian akreditasi rumkit Bhayangkara Mappaoudang. Sebenarnya sebelum para surveyor penilai akreditasi rumkit harus didahului bimbingan surveyor dari KARS juga sebanyak 3 kali bimbingan. Tetapi apa yang terjadi, rumkit bhayangkara Mappaoudang langsung dilakukan penilaian oleh KARS, karena ketika TIM penilai mau turun ke Makassar beberapa rumkit yang beken di Makassar menyatakan belum siap misalnya RS TNI Pelamonia, RS Labuang Baji dll. Akhirnya setelah mendapat rekomendasi dari depkes propinsi, Rumkit Bhayangkara Mappaoudang siap untuk dinilai. Padahal Depkes propinsi Sulsel baru satu kali memberikan bimbingan dalam persiapan akreditas rumkit.
Akhirnya tiga hari sebelum Tim surveyor Penilai datang, dua tim bimbingan akreditasi dari depkes propinsi Sulsel dan tim bimbingan dari Mabes Polri turun bersamaan untuk mempersiapkan akreditasi rumkit bhayangkara Mappaoudang. Kalang kabut dan lembur itu yang terjadi padai kelompok Kerja masing-masing pelayanan yang dihadapi dengan tabah.... hehe

Sekilas KARS

KARS singkatan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. KARS merupakan lembaga independen yang bekerja menilai rumah sakit yang beranggotakan dari Departemen Kesehatan dan dari rumah sakit di seluruh Indonesia.
KARS ini bertujuan menilai rumah sakit agar supaya rumah sakit tersebut bekerja memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan akreditasi yang dinilai oleh KARS adalah melindungi pasien, melindungi orang yang bekerja didalam rumah sakit, melindungi pemilik rumah sakit supaya benar dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Apakah hasil penilaian KARS terhadap kelulusan suatu rumkit berkorelasi dengan peningkatan pelayanan kesehatan ?

Sekilas Rumkit Bhayangkara


Rumah Sakit Bhayangkara merupakan rumah sakit milik kepolisian republik Indonesia. Hampir setiap Polda (Kepolisian Daerah) memiliki Rumkit Bhayangkara. Sejak Kepolisian berpisah dari TNI semua anggota polri tidak diterima secara gratis lagi kalau berobat di Rumkit TNI, anggota polri menjadi terbatas aksesnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dan dalam setiap Kabupaten belum tentu ada Rumkit Bhayangkara.
Pelayanan kesehatan bagi anggota Polri menjadi timpang. Setiap anggota polri yang seharusnya mendapat pelayanan kesehatan gratis di setiap rumah sakit bhayangkara menjadi tidak tercakupi semuanya. Yang dapat menikmati fasilitas rumkit hanyalah segelintir anggota polri dan keluarganya yang dekat dengan Rumkit tersebut. Sedangkan anggota polri dan keluarganya yang tinggal di tempat agak jauh dengan rumkit masih memperhitungkan lagi masalah biaya perjalanan dan biaya penginapan dan masih banyak biaya yang lain yang harus dikeluarkan untuk berobat ke rumkitnya sendiri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Kadang mereka malas untuk berobat karena jarak yang jauh tersebut, sehingga rasanya tidak adil pelayanan yang diberikan oleh bidang kesehatan Polri.